Selasa, 27 April 2010

"Hati-hati"

Selagi asyik nonton “Masihkah Kau Mencintaiku?”, tiba-tiba seseorang berbalik dari TV dan menatapku seraya bertanya,”Masihkah kau mencintaiku?” Cukup kaget juga mendengar pertanyaan itu, dengan gaya serius aku menjawab,”Kamu itu ’cinta matiku’, tidak akan pernah berpaling ke lain hati.” Seperti syair lagunya Mulan Jameela,”Cinta Mati”, “Cinta mati harus dijaga sampai mati. Jangan sampai ke lain hati.” Cinta berbicara tentang komitmen, komitmennya adalah ”sampai maut memisahkan kita”. Hanya kematian yang dapat memisahkan, mungkin itu artinya cinta mati.

Satu lagi, setelah menanyakan pertanyaan tersebut dia berkata,”Saya tidak akan menangis kalau kamu meninggal duluan.” Wah, apa artinya ini? ”Karena saya telah berbuat yang terbaik dalam melayanimu selama hidupku, dan tidak menyesal karena belum berbuat yang terbaik.” Wanita dan pria memang diciptakan berbeda, wanita cenderung menggunakan perasaannya sedangkan pria cenderung menggunakan logikanya. Jadi harus bagaimana? Terima apa adanya!!!

”Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” ”Apakah kamu bisa tertarik lagi dengan lawan jenis?” "Bisa.” Memang bisa, karena bila hati tidak dijaga dengan segala kewaspadaan, maka bisa saja tertarik. Memang manusia diciptakan dengan panca indera yang memungkinkan untuk saling tertarik atau kagum. Jadi wajar-wajar saja kalau tertarik dengan seseorang yang memiliki kelebihan tertentu. Ini sebatas dalam rasa kagum yang wajar, setelah itu…. biarkan rasa kagum itu mati dengan sendirinya, waktu akan memadamkannya. Cinta atau ketertarikan yang dilandaskan emosi akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berlalunya waktu. Kesalahannya adalah memelihara rasa kagum itu dengan main api, jalan bareng, dan akhirul kata adalah perselingkuhan.”Hati-hati berhubungan dengan lawan jenis karena kita tidak tahu apa akhirnya.”Pernikahan adalah pintu gerbang untuk menempuh kedewasaan sesungguhnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar