Rabu, 23 Juli 2014

tentang seorang teman

Berbahagialah kamu ketika seorang teman masih memperhatikanmu, memarahimu bahkan mungkin mencacimu, bukan karena dia membencimu tapi justru karena dia menyayangimu.


Untukmu temanku...
Terima kasih sudah banyak menemaniku, 
Mendengarkan smua ceritaku,
Menegurku disaat aku salah,

Bersamamu tergilas smua rasa penat yg kurasakan
Kau ubah tangisan itu menjadi senyuman
Tak lelah kau peluk aku disaat letihku

Meski kadang disatu waktu,
Prasangka menjauhkanmu dari aku
Tapi sungguh 
Amarah tak akan bertahan lama di hatiku


Read More......

tentang sebuah harapan

"the only person that can save you... Is you!!! Satu keadaan dimana kita harus berdiri disaat kita lemah, saat tak ada satu hal pun yang bisa memuaskan kita. Bahkan ketika itupun nasihat serasa tak berguna, saat itu adalah titik krisis atas ketidakmampuan kita untuk berharap, ketika kita merasa kehilangan harapan dan secara perlahan harapan itupun akan hilang dari diri kita. Maka sebelum smuanya benar2 hilang "berdirilah! Tatap ke depan dan berjalanlah! Insyaallah akan kau lihat pelangi itu :-)

Read More......

Sabtu, 09 Oktober 2010

"menanti hari bahagia"







Tak ada peristiwa yang mampu menyentak urat bahagiaku saat ini selain membayangkan kehadiranmu...
hmmm, benar2 sudah tak sabar mama menantimu sayang...
meskipun prediksinya masih lama sih, 26 oktober, hehehe ngebet banget nih pengen lihat wajah mungil dan lucunya adek ka icha ini...

Ayo "Dede" cepatlah lahir dengan normal, lancar, sehat, dan selamat!

"Allahummassabila wa yassirhu"
"Ya Allah berikanlah jalan dan kemudahan-Mu"
amiiin ya Rabb

Read More......

"sampailah di ujung penantianku"










Tak terasa kehamilanku saat ini sudah memasuki minggu ke-37, Kehadiran anak kedua kami, "dedek" sudah diambang pintu...

Rasanya seperti baru kemarin ketika di suatu pagi aku diam2 melakukan test karena rasa penasaran akibat adanya ketidakwajaran pada tubuhku, rasa mual dan muntah yang sering terjadi kukira hanyalah akibat rasa letih dan masuk angin saja. Namun ternyata dengan sedikit tidak percaya aku melihat ’dua garis merah’ di alat test-pack itu, sempat terbesit untuk menyembunyikannya dari swamiku karena aku masih bingung antara kenyataan "ya atau tidak". Akhirnya akupun menceritakan semuanya padanya, dan dengan rasa cemas2 kami berdua berangkat ke dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melati Husada, disana kami bertemu dengan Dr. Bambang Rahardjo, SP.OG, setelah melihat hasil test pack yang aku bawa dari rumah dan hasil pemeriksaan usg, Dr menyatakan aku positif hamil 4 minggu... Subhanallah, Alhamdulillah... akhirnya yang kami tunggu2 telah datang, kabar baik ini memang sudah lama kami tunggu, karena memang putri kami yang pertama sudah berumur 5 tahun sekarang jadi sudah saatnya dia memiliki adik lagi, hehe...

Seperti kehamilan putri pertamaku, di awal-awal kehamilan inipun aku mengalami morning sickness... mual dan muntah setiap hari, sepanjang hari membuat berat badanku terus menerus turun sampai 4kg, tapi syukur alhamdulillah dengan kondisiku yang seperti ini pertumbuhan jabang bayi dalam kandunganku sehat2 saja, dia tumbuh normal sesuai dengan usia kandunganku saat itu, meskipun asupan makanannya hanya dari susu prenagen dan vitamin yang diberikan oleh dr. Sempat pada waktu usia kandungan 3bulan aku mengalami demam tinggi dan kram sampai harus bolak balik ke dr 3x dalam seminggu, akhirnya dr memutuskan untuk melakukan cek darah, dan alhamdulillah ternyata hanya demam biasa bukan demam berdarah seperti yang diperkirakan...

Begitu kehamilan memasuki bulan ke lima alhamdulillah kondisiku mulai membaik, aku sudah mulai bisa melakukan aktivitas meski masih terbatas karena kondisi yang memang masih lemah, nafsu makanpun sudah mulai hadir meski sedikit memaksa, dan dr pun mulai kesal karena BB ku tak juga naik padahal usia kandungan sudah mulai membesar tapi skali lagi syukur alhamdulillah karena kondisi "dedek" sehat2 saja.
Namun meskipun kondisi fisik aku bisa dikatakan kurang gizi, hehehe maklum BB gak naik2, tapi syukur alhamdulillah aku bisa wira wiri bolak balik tulungagung malang, bahkan saat bulan romadhon tiba akupun bisa melaksanakan puasa dan sholat terawih...
sungguh ini merupakan suatu mukjizat bagiku, bagaimana tidak dengan kondisi fisik yang kering kerontang aku justru merasa sehat menjalani puasa, dr pun tak melarang aku tuk berpuasa asal aku bisa memahami dan menjaga kondisi, mengingat saat itu kondisi "dedek" agak terlambat pertumbuhannya, BBnya tak sesuai dengan usia kandunganku saat itu yang sudah memasuki usia 29minggu...

Sejak saat aku mulai khawatir dengan kondisi jabang bayiku, aku takut terjadi apa2 dengannya, tapi syukur alhamdulillah skali lagi dr menyatakan bahwa "dedek" sehat2 saja hanya memang BBnya masih kecil, itupun tak jadi soal karena bisa dibesarkan di luar yang penting kondisi jabang bayi "matang" di dalam, jadi aku harus banyak mengkonsumsi es krim untuk membantu menaikkan BB "dedek". Mulai saat itu tiada hari tanpa es krim, wuuuih enak tenan.. hehehe

Kini usia kehamilanku sudah menginjak 37 minggu, hari2ku banyak kuhabiskan untuk mempersiapkan semua keperluan "dedek"... alhamdulillah insyaAllah smuanya sudah siap, sekarang hanya tinggal menunggu kelahiran "dedek" saja, tak sabar rasanya ingin cepat melihat wajah malaikat kecil ini... Rasanya sangat luar biasa saat aku memandang kamar yang sudah aku siapkan untuknya, sungguh membuat aku semakin tidak sabar menanti "dedek" cepat-cepat hadir ke dunia. Baju-baju bayi yang lucu-lucu yang sudah tertata rapi, popok, selimut dan barang-barang kebutuhan dedek lainnya. Saat-saat memandangi benda-benda itu semua adalah saat-saat paling menyenangkan, penuh dengan imaginasi membayangkan "dedek" memakainya.

Ya Allah Terimakasih, telah mempercayakan aku untuk mengandung janin ini.. Sehatkanlah dia, sembuhkanlah dia dan sempurnakanlah dia, Jadikan kelak dia putra yang sholeh, qurota'ayun, sehat, murah rezeki dan ditetapkan imannya untukMu

"Ya Allah, peliharalah anakku selama dalam kandunganku dan sembuhkan dia, sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh, tiada sembuhan melainkan penawar-Mu, sembuh yang tiada meninggalkan kesan buruk. Ya Allah, lahirkanlah dia dan kandunganku dengan kelahiran yang mudah dan sejahtera (selamat). Ya Allah, jadikanlah dia sehat sempuma, cerdik, berakal dan berilmu serta beramal soleh. Ya Allah, elokkan akhlak (perangainya), fasihkanlah lidahnya dan perelokkan suaranya untuk membaca Hadis dan AI Ouran dengan berkat Nabi Muhammad SAW."

Aamiin.. amin.. ya rabbalalamiin..

Read More......

Rabu, 25 Agustus 2010

"letihku"

dalam asa seakan pudar...
enggan kaki melangkah...
terhentinya harapku...
terombang ambing dalam kepalsuan janji,
letiiiiiiih....

dalam puing yang berserak...
terjatuh!
ku coba tuk bergerak...
hmmmm... sesaaaak!

ingatku,
pelangi itu...

Read More......

Jumat, 30 April 2010

"ketika benci itu datang"

Benci ?? Mengapa harus benci ?? Siapa sih yang kita benci ?? Kenapa kita harus membencinya kalau kita masih bisa diam dan memendam serta berusaha mengusir segala kebencian yang ada.

Mengapa sih saat kita gagal bersama dengan orang lain kita harus membencinya ?? Apakah semua harus seperti itu ?? Mengapa tidak kita tanamkan kebaikannya dalam hati kita untuk mengubur semua kebencian itu ??
Mengapa tidak kita kenang saat-saat manis bersamanya demi menghilangkan rasa benci itu ?? Dan mengapa kita tidak diam untuk melupakan segala kebencian kita terhadapnya ?? Mengapa kita harus berkoar-koar ke mana mana demi mengatakan bahwa kita membencinya ?? Mengapa tidak kita berdoa agar kebencian itu berubah menjadi rasa sayang, sayang sebagai teman atau bahkan sayang sebagai saudara, tanpa melupakan segala yang pernah ada ?? Mengapa harus kita luapkan kebencian kita dengan saling memanasi satu sama lain, atau dengan saling berkoar ke sana ke mari hanya demi mengatakan "aku membencimu ?".

Tidak bijak rasanya kita saling membenci hanya karena kita tidak menjadi dekat ??
Kenapa kita begitu picik dengan mengatakan bahwa orang lain yang tidak mengerti kita sementara kita sendiri tidak mau mengerti orang lain, bukankah pada hakekatnya kita harus saling mengerti tanpa tendensi pamrih bahwa kita juga harus di mengerti.. bagaimana kita dapat mengatakan cinta sementara kita sendiri tidak pernah mau mengerti siapa dan apa yang kita cintai.. bagaimana kita dapat mengatakan cinta sementara kita masih bingung harus bagaimana dan harus mengapa dengan cinta kita ?? Apakah pantas kita mengatakan aku cinta padamu sementara kita tidak yakin bahwa kita akan mampu menderita bersamanya ?? Siapkah aku menerima ia apa adanya ??

Kebencian dibalas kebencian takkan pernah membuat masalah itu menjadi berakhir, yang ada masalah bisa bertambah buruk, dan hidup takkan pernah merasa nyaman karena hidup bagaikan dibayangi rasa takut, seperti merasa akan adanya pembalasan atas perbuatan yang telah dilakukannya.

Dan andaikan sebagian orang, memang mempunyai prinsip untuk tidak terlalu mudah baginya untuk memberikan rasa maaf terhadap kesalahan orang lain, terutama hal itu telah membuatnya merasa begitu sakit dan menderita akibat perlakuan orang tersebut, dan rasa tidak suka itu benar-benar telah berubah menjadi kebencian yang amat mendalam, maka untuk memberikan pengertian tentang tidak ada gunanya membenci, sulit juga memberinya pengertian.

Mungkin cara yang tepat adalah menghindari dirinya sejauh mungkin dan berusaha melupakan kesalahan-kesalahannya secara pelan-pelan.

Kesalahan-kesalahan itu sebenarnya terjadi karena sifat dan perilaku seseorang yang nelum tentu disadarinya secara benar, jadi bukan orangnya, jadi seandainya orang itu bisa merubah sifat dan perilakunya, tentu kamu tak perlu lagi membenci orangnya.

Rasa tak suka menimbulkan amarah, amarah berlebihan memicu kebencian, kebencian menyebabkan hidup merasa tidak tenang dan tentram, dan seandainya kamu bisa memadamkan api kebencian dalam dirimu, maka kamulah yang pantas disebut pemenang bagi dirimu sendiri.

Read More......

Rabu, 28 April 2010

"cerita seorang kawan"

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan. Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....." Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman. Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir. "Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu". Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... " Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis.....

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

Read More......