Jumat, 30 April 2010

"ketika benci itu datang"

Benci ?? Mengapa harus benci ?? Siapa sih yang kita benci ?? Kenapa kita harus membencinya kalau kita masih bisa diam dan memendam serta berusaha mengusir segala kebencian yang ada.

Mengapa sih saat kita gagal bersama dengan orang lain kita harus membencinya ?? Apakah semua harus seperti itu ?? Mengapa tidak kita tanamkan kebaikannya dalam hati kita untuk mengubur semua kebencian itu ??
Mengapa tidak kita kenang saat-saat manis bersamanya demi menghilangkan rasa benci itu ?? Dan mengapa kita tidak diam untuk melupakan segala kebencian kita terhadapnya ?? Mengapa kita harus berkoar-koar ke mana mana demi mengatakan bahwa kita membencinya ?? Mengapa tidak kita berdoa agar kebencian itu berubah menjadi rasa sayang, sayang sebagai teman atau bahkan sayang sebagai saudara, tanpa melupakan segala yang pernah ada ?? Mengapa harus kita luapkan kebencian kita dengan saling memanasi satu sama lain, atau dengan saling berkoar ke sana ke mari hanya demi mengatakan "aku membencimu ?".

Tidak bijak rasanya kita saling membenci hanya karena kita tidak menjadi dekat ??
Kenapa kita begitu picik dengan mengatakan bahwa orang lain yang tidak mengerti kita sementara kita sendiri tidak mau mengerti orang lain, bukankah pada hakekatnya kita harus saling mengerti tanpa tendensi pamrih bahwa kita juga harus di mengerti.. bagaimana kita dapat mengatakan cinta sementara kita sendiri tidak pernah mau mengerti siapa dan apa yang kita cintai.. bagaimana kita dapat mengatakan cinta sementara kita masih bingung harus bagaimana dan harus mengapa dengan cinta kita ?? Apakah pantas kita mengatakan aku cinta padamu sementara kita tidak yakin bahwa kita akan mampu menderita bersamanya ?? Siapkah aku menerima ia apa adanya ??

Kebencian dibalas kebencian takkan pernah membuat masalah itu menjadi berakhir, yang ada masalah bisa bertambah buruk, dan hidup takkan pernah merasa nyaman karena hidup bagaikan dibayangi rasa takut, seperti merasa akan adanya pembalasan atas perbuatan yang telah dilakukannya.

Dan andaikan sebagian orang, memang mempunyai prinsip untuk tidak terlalu mudah baginya untuk memberikan rasa maaf terhadap kesalahan orang lain, terutama hal itu telah membuatnya merasa begitu sakit dan menderita akibat perlakuan orang tersebut, dan rasa tidak suka itu benar-benar telah berubah menjadi kebencian yang amat mendalam, maka untuk memberikan pengertian tentang tidak ada gunanya membenci, sulit juga memberinya pengertian.

Mungkin cara yang tepat adalah menghindari dirinya sejauh mungkin dan berusaha melupakan kesalahan-kesalahannya secara pelan-pelan.

Kesalahan-kesalahan itu sebenarnya terjadi karena sifat dan perilaku seseorang yang nelum tentu disadarinya secara benar, jadi bukan orangnya, jadi seandainya orang itu bisa merubah sifat dan perilakunya, tentu kamu tak perlu lagi membenci orangnya.

Rasa tak suka menimbulkan amarah, amarah berlebihan memicu kebencian, kebencian menyebabkan hidup merasa tidak tenang dan tentram, dan seandainya kamu bisa memadamkan api kebencian dalam dirimu, maka kamulah yang pantas disebut pemenang bagi dirimu sendiri.

Read More......

Rabu, 28 April 2010

"cerita seorang kawan"

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan. Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....." Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman. Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir. "Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu". Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... " Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis.....

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

Read More......

Selasa, 27 April 2010

"Hati-hati"

Selagi asyik nonton “Masihkah Kau Mencintaiku?”, tiba-tiba seseorang berbalik dari TV dan menatapku seraya bertanya,”Masihkah kau mencintaiku?” Cukup kaget juga mendengar pertanyaan itu, dengan gaya serius aku menjawab,”Kamu itu ’cinta matiku’, tidak akan pernah berpaling ke lain hati.” Seperti syair lagunya Mulan Jameela,”Cinta Mati”, “Cinta mati harus dijaga sampai mati. Jangan sampai ke lain hati.” Cinta berbicara tentang komitmen, komitmennya adalah ”sampai maut memisahkan kita”. Hanya kematian yang dapat memisahkan, mungkin itu artinya cinta mati.

Satu lagi, setelah menanyakan pertanyaan tersebut dia berkata,”Saya tidak akan menangis kalau kamu meninggal duluan.” Wah, apa artinya ini? ”Karena saya telah berbuat yang terbaik dalam melayanimu selama hidupku, dan tidak menyesal karena belum berbuat yang terbaik.” Wanita dan pria memang diciptakan berbeda, wanita cenderung menggunakan perasaannya sedangkan pria cenderung menggunakan logikanya. Jadi harus bagaimana? Terima apa adanya!!!

”Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” ”Apakah kamu bisa tertarik lagi dengan lawan jenis?” "Bisa.” Memang bisa, karena bila hati tidak dijaga dengan segala kewaspadaan, maka bisa saja tertarik. Memang manusia diciptakan dengan panca indera yang memungkinkan untuk saling tertarik atau kagum. Jadi wajar-wajar saja kalau tertarik dengan seseorang yang memiliki kelebihan tertentu. Ini sebatas dalam rasa kagum yang wajar, setelah itu…. biarkan rasa kagum itu mati dengan sendirinya, waktu akan memadamkannya. Cinta atau ketertarikan yang dilandaskan emosi akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berlalunya waktu. Kesalahannya adalah memelihara rasa kagum itu dengan main api, jalan bareng, dan akhirul kata adalah perselingkuhan.”Hati-hati berhubungan dengan lawan jenis karena kita tidak tahu apa akhirnya.”Pernikahan adalah pintu gerbang untuk menempuh kedewasaan sesungguhnya.”

Read More......

"terima kasih teman"

Walaupun tak tahu salahku apa? dengan rela hati aku selalu memohon maaf secara terbuka padamu..., meski kau acuh aku tak peduli, meski kau hina aku tak dengar, meski kau caci aku tak lihat, aku akan selalu memohon maaf itu... akan kunanti pintu maaf itu terbuka untukku, satu hal yang kuyakin suatu saat pintu maafmu akan terbuka untukku... dan satu pelajaran besar untukku bahwa “JAWABAN yang lembut meniadakan kemarahan, tetapi kata-kata yang kasar menimbulkan pertengkaran.” Ternyata perkataan yang lembut melenyapkan kemarahan…. Bayangkan seorang yang sedang berbicara dengan nada tinggi, kemudian selalu dijawab dengan lembut, lama kelamaan dia akan menyamakan nada-nya dengan lawan bicaranya. Kemudian dengan lembut, bangun pengertian seperti pada langkah pertama. Sehingga amarah yang timbul akan berangsur-angsur reda.... ^_^

Kini AKHIRNYA... semuanya terjawab, tak ada lagi dendam, tak ada lagi pertengkaran... masa lalu itu hanyalah sebuah kesalahan kecil teman

Read More......

Selasa, 13 April 2010

"be positive"

Memang benar bahwa 'mental seseorang itu diuji pada saat krisis'.

Tantangannya adalah bagaimana kita bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian dan bagaimana bisa bangun kembali setelah jatuh. Yang paling penting adalah bagaimana bisa tetap dan terus bersyukur disaat mendapat musibah.

Dengan berjalannya waktu dari masalah yang telah aku alami semakin membuktikan betapa benar bahwa Allah itu maha adil dan sempurna...
pengalaman buruk inilah yang akhirnya membuka mataku, menyadarkan aku dari semua kekhilafan yang selama ini telah aku lakukan. Hanya rasa percaya akan kebesaranNya lah yang mampu membuatku bertahan diatas masalah pelik ini, karena aku yakin dibalik ini semua Dia telah menyiapkan sesuatu yang indah untukku, amin...

Aku yakin keadilan Allah dan cinta Allah terhadap umatNya adlh" di saat manusia diuji dan diberi cobaan yg bertubi2 di situlah letak keadilan Allah, di situlah letak bahwa Allah sangat mencintai UmatNya dan bahwa Dia memperhatikan kita, tetap jalani, lakukan yang terbaik dan berusaha untuk menjalaninya dengan tulus dan ihklas...

memang pada kenyataannya sulit tapi percaya bahwa setiap masalah yang datang pasti akan ada jalan keluarnya, asal kita mau berusaha dan ada niat untuk bisa menyelesaikannya....jadi jangan pernah putus asa dan selalu be positive!!!

Read More......

Rabu, 07 April 2010

"benci versus cinta"

Di dalam benci ada cinta, di dalam cinta ada benci. jangan terlalu mencinta karena kita akan membenci, jangan terlalu membenci karena kita akan mencinta.

“Benci dan cinta adalah rasa yang saling berseberangan, keduanya mempunyai belahan berbeda, bila disaat kita membenci harus terus berusaha mencintai, dan ketika cinta itu sudah tidak ada maka janganlah menjadi benci [resapan rasa tanyasaja] “

Kemarin, rasa benci pernah begitu penuh didalam ruanghatiku, aku benci dengan semua yang ada , aku benci dengan semua keadaan yang menimpaku pada saat itu, dan yang paling parah adalah aku membenci orang yang pernah aku cintai. Rasa benci itu membuat aku sesak tak berdaya dan menggelepar bagai ikan kehilangan air. Rasa benci itu membunuhku perlahan.

Tak sadar aku simpan kebencian itu , di rongga-rongga kecil hati, tapi tak sadar juga ternyata itu telah keluar sampai mengalir ke pori-pori kulitku dan melenyapkan rasa cinta yang mungkin dulu terpelihara .

Duh .. kata-kata diatas seperti menampar aku saat ini. Pada saat membenci itu aku tidak ingin sama sekali mencintai, apa gunanya ? , tidak akan ada lagi cinta untuk rasa benci ini. Aku buat sebuah keputusan dengan rasa benci . Hmmm keputusan yang akhirnya tidak menjadi nyata ketika semua kebencian hilang karena rasa cinta ternyata lebih mewabah didalam nya . Cinta menunggu saat yang tepat untuk bersuara.

Jadi benar adanya ketika membenci tetaplah berusaha mencinta . Ketika amarah benci sudah di dada, tetap tanya ruanghatimu tentang cinta mu yang pernah ada .

Di tempat lain, ketika rasa cinta memang sudah tidak ada , kebencian tidak boleh hadir menggantinya. Ya aku tidak boleh membencinya , kami bisa bersahabat, kami bisa bersaudara.

Hari ini hariku lengkap, kudapatkan cinta dan kulepaskan kebencian .

Read More......